Kaitan solat dengan 4 unsur (tanah, api, air dan angin)


Assalamualaikum..

Dalam AlQur’an surat Al 'Ankabuut (29) ayat 45 dikatakan bahwa:
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dari dalil di atas jelas bahwa ada hubungannya antara solat dengan perbuatan keji dan mungkar yang biasa dilakukan oleh hawa nafsu. Kali ini saya akan ceritakan mengenai kaitan 4 unsur dengan solat. Sya ada menerima banyak email yang bertanyakan bagaimana hendak menguatkan 4 unsur tersebut. Bagi saya menguatkan 4 usur tersebut bukanlah satu perkara yang utama tetapi mencapai keseimbangan dalam 4 unsur tersebut adalah yang amat perlu dititik beratkan. Tidak guna jika kita hanya menguatkan salah satu unsur tersebut sedangkan unsur lain lemah. Ini mungkin akan memudaratkan kita samada dari segi sikat dan perilaku.

Untuk mencapai keseimbangan tersebut amat mudah iaitu hanya dengan SOLAT. Setiap pergerakan dan bacaan dalam solat mempunyai kaitan dengan 4 unsur  dan mampu merangsang semua unsur tanah, api, air dan angin hingga mencapai titik keseimbangan.


Gerakan pertama dalam sholat adalah berdiri.
Ini adalah sama dengan sifat nafsu amarah dimana nafsu ini tercipta dari unsur api.
Sifat api salah satunya adalah selalu berdiri (menjulang). Disinilah nafsu amarah yang ada pada diri manusia disempurnakan (dikembalikan ke kejadian asalnya iaitu unsur api) dengan bacaan-bacaan ketika berdiri dalam solat iaitu antara lain bacaannya adalah ALLAHU AKBAR dan bacaan surat AlFatihah.

Bacaan "ALLAHU AKBAR" akan menyempurnakan jiwa-jiwa yang memang perlu disempurnakan, oleh itu setiap ingin membunuh atau menyembelih binatang harus membaca ALLAHU AKBAR 3 kali setelah didahului dengan bacaan Bismillahirahmanirahim.

Jika proses penyempurnaannya berhasil, insyaAllah setelah selesai sholat tidak ada lagi rasa dendam, rasa ingin marah dan sebagainya. Sifat marah, dendam, ego dan sebagainya akan hilang dengan sendirinya.

Gerakan kedua dalam solat adalah rukuk. Rukuk dalam solat jika digambarkan badan kita dari punggung hingga ke kepala akan membentuk sebuah garis horizontal. Ini sama dengan sifat angin yg biasanya bergerak secara horizontal dan nafsu lawwamah tercipta dari unsur angin ini, dimana sifatnya adalah cenderung tidak mempunyai pendirian, selalu menyesali diri, malas, selalu menuruti birahi/sex yang over dan nafsu makan yg terkadang berlebihan. Sifat ini biasanya dimiliki oleh binatang. Jadi nafsu ini identik dengan nafsunya binatang yang hanya makan, malas dan birahi/sex saja yang ada dalam otaknya.

Dalam gerakan rukuk sholat inilah nafsu lawwamah/kebinatangan yang ada pada diri manusia disempurnakan (dikembalikan ke kejadian asalnya iaitu unsur angin) dengan bacaan-bacaan ketika rukuknya sholat yaitu bacaannya adalah ALLAHU AKBAR, SUBHANA RABBIAL ADZIMI WA BIHAMDIHI 3x.
Jika proses penyempurnaannya berhasil, insyaAllah setelah selesai sholat kita akan dapat mengawall sifat-sifat yg kurang terpuji yg telah disebutkan di atas.

Gerakan ketiga dalam solat adalah sujud.Sujud merupakan symbol dari sifat rendah diri dihadapan sang Pencipta. Ketika sujud kepala/muka berada di bawah selari dengan telapak kaki. Ini sama dengan sifat air yang selalu mencari tempat yg terendah.

Dalam gerakan sujud pada sholat ini anasir air atau nafsu mulhimah yang ada pada diri manusia disempurnakan (dikembalikan ke kejadian asalnya iaitu unsur air) dengan bacaan-bacaan ketika sujudnya sholat.

Persoalanya adalah kenapa nafsu/jiwa ini juga perlu disempurnakan? Bukankah nafsu ini adalah nafsu yang tergolong baik? Selalu bersifat rendah hati pada sesame manusia, bersikap lowprofil, pandai membawa diri dan sebagainya. Kesemua ini perlu di sempurnakan kerana ini bukalah diri kita yang sejati. DIRI KITA SEJATI ADALAH RUH (CAHAYA ILAHI) YANG DITIUPKAN KE DALAM RAHIM IBU PADA SAAT JANIN BERUSIA ANTARA 3-4 BULAN DALAM KANDUNGAN. RUH (CAHAYA ILAHI) TERSEBUT BERSEMAYAM DI DALAM HATI NURANI KITA.

Gerakan keempat dalam holat adalah duduk diantara dua sujud. Duduk diantara dua sujud disini ertinya badan atau jasmani kita lebih condong ke arah tanah dan memang salah satu unsur penciptaan manusia adalah dari tanah. Dalam gerakan duduk diantara dua sujud ini dimaksudkan untuk menyempurnakan nafsu mutmainnah agar sempurna kembali keasal kejadiannya yaitu anasir/unsur tanah, dengan bacaan takbir dan Robbighfirli warhamni wajburni warafaqni warzukni wahdini wa’afini wafuanni.

Nafsu/jiwa mutmainnah ini juga tergolong nafsu yang selalu mengajak kearah kebaikan, selalu ingin banyak beribadah, rela berkorban untuk kepentingan orang lain, mau menanggung beban orang lain dan sebagainya. Tapi sekali lagi nafsu ini bukan diri kita sejati, makanya sebelum meninggal dunia harus dikembalikan ke kejadian asalnya yaitu anasir tanah.

Sebagai pelengkap kepada semua maka gerakan kelima dalam solat adalah duduk dengan bacaan tahyat.

Rasullullah SAW bersabda bahwa solat itu mi’rajnya orang mukmin (H.R. Baihaki, Muslim) Mi’raj artinya naik, mengalami kenaikan pengalaman/perjalanan spiritual menuju lebih dekat dengan Allah SWT. 

Pada gerakan kelima dalam sholat inilah proses mi’raj terjadi. Renungilah erti dari bacaan tahyat,
Tahyat adalah ucapan Nabi Muhammad SAW dimalam mi’raj. Dimana ketika Nabi sampai disuatu tempat (di atas Sidratul Muntaha) bertemu dengan Allah SWT, Nabi berkata:" Attahiyaatul Mubaraktus Shalawatut Toyibaatu lillah.. (Segala Penghormatan, Keberakahan, Rahmat, dan Kebaikan hanya milik Allah).

Dijawab oleh Allah:" Assalamu alaika ayuhan nabiyu warahmatullahi wabarokatuh.. ( Salam, rahmat, dan keberkahan untuk mu ya Nabi (Muhammad).

Ditempat yg sedemikina tinggi dan agung, dimana Allah SWT hanya mengucapkan salam untuknya, beliau tidak lupa pada ummatnya. Maka Nabi berkata:" Assalamu alaynaa wa'alaa ibaadillahis soliheen..” (Salam untuk kami  dan hamba hamba Allah yang soleh)

Rupanya dialog antara Allah SWT dan Nabi (s.a.w) didengar oleh para Malaikat dilangit, maka mereka bersaksi: "Ashadu alla ilaha illallah, wa ashadu anna Muhammadar Rasulullah" ( Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). 

Kesimpulan di sini ialah betapa pentingnya untuk kita mecari kesempurnaa/keseimbangan 4 unsur tersebut bagi memastikan kita benar-benar menjadi insan yang menyukuri nikmat Allah.

Dalam apa juga amalan spiritual keseimbangan ini amatlah penting bagi mengelakkan berlaku ketidak seimbangan yang boleh memudaratkan pengamalnya. Untuk itu dengan solat maka tahap kesempurnaan yang tinggi boleh di capai dan ia akan terpancar dari dalam diri seperti cahaya yang terang benderang.

Wallahualam…

2 comments:

Super Earth People said...

Dalam apa juga keadaan keseimbangan adalah penting.

Anonymous said...

maha suci Allah...setiap satu kejadian pasti ada manfaatnya..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...